Syahdu, Begini Hubungan Ayah dan Anak Perempuan di Film Ayla The Daughter of War

– Kawan Puan, sudahkah kamu menonton film Ayla The Daughter of War? Film Ayla The Daughter of War tengah ramai diperbincangkan di lini masa TikTok. Jalan cerita yang tidak biasa membuat banyak orang penasaran dan akhirnya menonton film Ayla The Daughter of War yang sudah tayang di tahun 2017 ini.

Film Ayla and The Daughter of War ini menceritakan tentang seorang “ayah” dan anak perempuannya di masa perang antara Korea Selatan dan Korea Selatan tahun 1950an. Sang ayah, Suleyman, merupakan seorang tentara asal Turki yang ditugaskan ke Korea Selatan. Sementara Ayla, gadis kecil penduduk Korea Selatan yang diselamatkan Suleyman ketika ayah dan ibunya tewas.

Satu hal yang menarik dari film Ayla The Daughter or War ini dalah bagaimana hubungan ayah dan anak perempuan ini terbangun antara Suleyman dan Ayla. Pasalnya Suleyman bisa dibilang merupakan seorang ayah tunggal bagi Ayla Kawan Puan, tentu tidak mudah ya bagi seorang lajang seperti Suleyman untuk menjalani peran tersebut.

Untuk itu, yuk kita simak bagaimana hubungan ayah dan anak perempuan ini bisa terbangun! Pertemuan Suleyman dan Ayla berawal ketika, Suleyman tengah menyusuri hutan kemudian menemukan Ayla di antara mayat para korban peperangan. Saat itu Ayla tengah menangis sembari memegang tangan ibunya yang juga telah meninggal.

Melihat Ayla sendirian, Suleyman kemudian menjulurkan kedua tangannya. Ia ingin menyelamatkan Ayla. Meski awalnya sempat ragu, Ayla pun akhirnya menyambut Suleyman dan memeluknya kencang. Kawan Puan, di sinilah hubungan “ayah” dan anak perempuan mulai tumbuh.

Belum lagi ketika Suleyman dan Ayla pulang ke barak tentara dan di perjalanan mereka sempat diserang musuh. Dalam perlawanan ini, Suleyman terlihat sekali berusaha melindungi Ayla, baik dari musuh maupun rasa takutnya. Bagi sesama tentara, Suleyman memang hanyalah tentara sekaligus teknisi biasa.

Namun bagi Ayla, Suleyman adalah seorang ayah dan satu satunya keluarga yang ia punya. Suleyman pun menjalani perannya sebagai ayah tunggal dengan penuh suka cita. Ia mengajari banyak keterampilan pada Ayla, selayaknya orang tua pada anaknya, seperti membaca, makan dengan benar bahkan ia juga membekali Ayla dengan keberanian.

Tak berhenti sampai di situ, ketika masa tugas Suleyman telah habis dan harus kembali pulang ke Turki, ia justru memilih untuk extend agar bisa bersama Ayla lebih lama. Pilihan ini jelas tidak mudah bagi Suleyman, mengingat di Turki sana ia juga punya kekasih yang menunggunya. Namun naluri sebagai ayah ternyata lebih besar dan membuatnnya bertahan.

Ketika tiba saatnya Suleyman harus pulang ke Turki, di sinilah pergolakan hatinya terjadi. Suleyman bahkan sempat ingin menyelundupkan Ayla di dalam koper agar bisa ikut pulang dengannya ke Turki. Namun akhirnya Suleyman dengan berat hati melepaskan Ayla untuk diasuh pemerintah Korea Selatan, sementara dirinya pulang ke Turki sendirian.

“Jangan menangis saat ayah pergi. Ayah janji akan kembali dan kita tidak akan terpisah lagi,” ucapnya sebelum benar benar pergi. Kawan Puan, di momen ini kita bisa belajar bahwa patah hati terhebat seorang ayah adalah ketika tidak bisa bersama anak perempuannya lagi. Suleyman mau tak mau harus menghadapi kenyataan ini.

Kawan Puan, itulah bagaimana hubungan ayah dan anak perempuan digambarkan dalam film Ayla The Daughter or War. Melalui film Ayla The Daughter of War ini, yuk kita nikmati lagi kebersamaan dengan orang orang tercinta, terutama ayah kita. Mari menikmati momen bersama ayah, selagi kita bisa! (*)

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *